Maaf

1:43:00 AM

Maaf.
Apa kabar ? Masihkah ada aku dihatimu?
Masihkah hatimu bernama "milikku" ?
Apakah genggammu hanya untukku?
Akankah senyummu masih kau persembahkan untukku?

Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tanpa kita sadari tawa telah berganti luka.
Dulu, mendengar namamu saja sudut mataku menyipit, sudut bibirku terangkat sempurna.
Iya, kamu benar, aku tersenyum.
Namun kini, mendengar suaramu saja hatiku tersenyum kecut, memang mataku menyipit, tapi diiringi air mata duka bukan senyum bahagia.

Tawa lepas senyum berbinar sudah tereliminasi dari agenda keseharianku.
Tak ada lagi alasan untuk bahagia, semua sudah habis tak tersisa dan tanpa meninggalkan secuil harapan untuk bahagia.
Biarkan, biarkan aku terlarut dalam fatamorgana bahagia.
Tak masalah, tak masalah walaupun air mata menguasai diriku.

Tenang saja, aku masih mencintaimu bahkan tidak berkurang sedikitpun.
Jika boleh bertanya, untuk pertama dan terakhir kalinya aku akan menanyakan suatu hal padamu.
"Dimana bahagiaku?"

Maaf.
Tinggalkan aku, biarkan aku tenggelam oleh air mataku sendiri.
Aku mohon, pastikan dirimu bahagia walau tanpaku, walau tanpa campur tanganku.
Tetaplah terjaga senyum manismu, teruslah terlihat tawa renyahmu.

Selamat tinggal, cinta pertamaku.
Bondowoso, 2 Mei 2017.


Rasa ini tidak akan berubah sampai mati.

MUNGKIN KAMU JUGA INGIN MEMBACA YANG LAIN

0 comments

Tulisan Populer